Dangdut dan Bang Rhoma yang Menyatukan Kita (Lagi)!
26/04/2020, 10:02 WIB
Dangdut bukan sekadar "is the music of my country"... Di masa-masa sulit yang tengah kita alami saat ini, di tengah praha wabah corona, dangdut kembali menjadi musik yang menyatukan kita untuk berbela rasa...
Setelah sukses menggandeng Didi Kempot, Kompas TV menghadirkan raja dangdut Rhoma Irama dalam "Musik Amal Dari Rumah" dengan mengangkat tema "Rhoma Irama, Musik Amal Dari Rumah". Konser penggalangan dana ini disiarkan langsung pada Sabtu (25/4/2020) di Kompas TV pukul 20.00 WIB.
Dengan tetap berada di rumah, menunda mudik lebaran, dan beramal melalui kegiatan ini, diharapkan akan menambahkan pahala khususnya saat Ramadhan ini.
Tribute kepada para tenaga medis dan korban Covid-19
Rhoma Irama bersama band Soneta membuka konser dengan membawakan lagu "Pengorbanan". Walau usianya sudah tak muda lagi, Rhoma Irama dan para personel Soneta tetap mampu mempertontonkan kemampuan terbaiknya dalam bermain musik.
Sang raja dangdut mengajak masyarakat untuk tetap beribadah selama bulan Ramadhan ini di rumah.
"Untuk memutus mata rantai penyebaran corona yang efektif adalah dengan social distancing. Oleh karena itu, kita beribadah di Ramadhan ini di rumah, tarawih di rumah, buka bersama keluarga juga di rumah," kata Rhoma Irama dalam konser.
Rhoma Irama dalam konser amal tersebut juga secara khusus mempersembahkan lagu "Kehilangan" untuk para tenaga medis yang meninggal karena terjangkit corona.
Lagu "Kehilangan" dibawakan oleh Rhoma Irama dan Soneta Group dalam konser amal bertajuk "Rhoma Irama, Musik Amal dari Rumah", Sabtu (25/4/2020) malam, di Kompas TV.
"Saya ingin menyalurkan rasa empati terutama untuk para tenaga medis yang gugur secara syahid, insya Allah," kata Rhoma Irama.
Rhoma Irama juga ikut menyampaikan rasa belasungkawanya kepada para korban yang meninggal akibat Covid-19.
"Dan juga untuk sekian ratus korban meninggal dunia akibat Covid-19 ini. Kita semua menyatakan empati dalam sebuah lagu 'Kehilangan,'" ujar Rhoma.
Beribadah dan beramal dari rumah
Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia memang membuat Rhoma Irama tergerak membantu dengan apa yang ia mampu, bermusik.
"Kebetulan Ramadhan ini bulan penuh rahmat, barokah, siapa yang berinfaq akan mendapat 70 kali lipat dibandingkan bulan-bulan lainnya," ujar Rhoma Irama.
Momentum pandemi corona dan Ramadhan ini dirasa Rhoma sangat tepat untuk masyarakat beramal dan membantu sesama yang membutuhkan.
Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin ikut mendukung acara Konser Musik Amal dari Rumah bersama pedangdut Rhoma Irama di Kompas TV.
Dihubungi lewat video call, Ma'ruf Amin mengajak masyarakat turut berdonasi dalam konser amal ini.
"Pada saat ini memang bantuan masyarakat sangat diperlukan karena tidak mungkin kita hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, tetapi juga partisipasi dari masyarakat," kata Ma'ruf Amin.
Musik Amal Dari Rumah bersama Rhoma Irama dan Kompas TV dilakukan melalui beberapa kanal donasi dengan jumlah donasi sebagai berikut:
- Donasi KitaBisa: Rp 87.202.757 dengan jumlah donatur 868 orang.
- Donasi Gramedia Media Nusantara: Rp 686.480.942 dengan jumlah donatur 4.771 orang.
Total donasi terkumpul melalui "Rhoma Irama, Musik Amal Dari Rumah" Kompas TV yakni sebesar Rp. 773.683.699 dari 5.639 donatur.
Donasi Musik Amal Dari Rumah bersama Rhoma Irama masih akan dibuka sampai 2 mei 2020 melalui rekening BRI PT. Gramedia Media Nusantara no 1202.01.000019.30.7 (Keterangan: Amal) atau melalui Kitabisa.com di https://ktbs.in/musikamalrhomairama.
Dangdut yang menyatukan dan menguatkan kita
Di Indonesia sendiri, perjalanan lagu dangdut terbilang penuh liku dan perjuangan. Akulturasi musik India dan Melayu yang memiliki ciri khas yang sangat kuat, yakni cengkok dan harmonisasi, selalu mampu bertahan di setiap masanya meski dihempas berbagai gelombang genre musik berbeda.
Adalah juga Rhoma Irama yang pada era 70-an berani memasukan unsur gitar listrik dengan tambahan efek gahar guna menandingi musik heavy metal, seperti Deep Purple, Led Zeppelin, hingga Black Sabbath.
Di akhir era 80-an hingga 90-an, musik dangdut kembali menunjukan ketangguhannya di antara hempasan musik rock, grunge, trash metal, dan lainnya, lewat dangdut pantura, musik dangdut koplo palapa, hingga musik dangdut remix. Dangdut berhasil membaur bagaikan "bunglon" di tengah gempuran genre musik lain.
Di era milenial pun, lagi-lagi “virus” dangdut mulai menyebar lewat masifnya penyebaran VCD bajakan menjadi lawan tangguh VCD dan DVD original pemusik nasional dan internasional. Kesuksesan VCD bajakan tersebut dibarengi juga dengan fenomena “goyang ngebor” Inul Daratista.
Selanjutnya, Uut Permatasari, Dewi Persik, Ayu Ting Ting, Zaskia Gotik, Trio Macan, Siti Badriah, hingga kini Via Vallen dan Nella Kharisma membuktikan bahwa dangdut adalah musik hiburan Indonesia yang mampu mempersatukan dan menguatkan.
Konsep musik dangdut yang terbuka dengan siapa saja, mampu beradaptasi, tanpa melupakan jati diri bangsa Indonesia bergotong royong inilah yang akan memberikan harapan besar pada kita: Indonesia mampu kalahkan Corona!