3 Aktivitas Lebaran yang Tidak Bisa Dilakukan pada Masa Pandemi
26/05/2020, 11:43 WIB
Lebaran bagi umat Islam adalah hari kemenangan setelah sebulan penuh berjuang melawan nafsu duniawi, seperti tidak makan dan minum pada waktu tertentu serta menahan nafsu buruk lainnya.
Biasanya, Lebaran dirayakan dengan berbagai cara. Namun, pandemi virus corona yang sedang merebak sedikit banyaknya mengubah tradisi merayakan Lebaran. Nah, berikut ini adalah tradisi-tradisi yang tidak bisa dilakukan serta bagaimana cara untuk mengganti dengan aktivitas lainnya.
- Tidak bisa mudik
Pemerintah Indonesia telah resmi melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman. Hal ini dilakukan untuk menekan angka persebaran ke daerah lain lebih luas. Selain itu, larangan mudik juga bermanfaat bagi diri kamu karena akan tetap aman dan nyaman bila berada di rumah saja.
Sebagi penggantinya, kamu bisa melakukan silaturahmi secara digital kepada sanak saudara di kampung halaman. Adapun beberapa fitur yang bisa kamu coba, seperti phone call atau video call.
- Tidak bisa Shalat Id berjamaah
Melansir Kompas.com, Jumat (22/5/2020), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Zaidi telah mengingatkan umat Islam di seluruh Indonesia untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah demi menghindari penularan Covid-19.
Menurut Abdullah, shalat Idul Fitri (Id) sifatnya sunah sehingga tidak wajib untuk dilaksanakan. Sebagai penggantinya, kamu bisa melaksanakan shalat Id di rumah bersama keluarga. Adapun tata cara melakukan shalat Id di rumah bisa dibaca di artikel Kompas.com ini.
- Tidak bisa bersalaman
Lebaran Idul Fitri juga identik dengan saling memaafkan dengan keluarga, kerabat, dan tetangga dengan cara berjabat tangan atau bersalaman. Namun, di tengah pandemi seperti sekarang ini ada baiknya untuk menghindari terlebih dahulu bersalaman, terutama dengan orang asing.
Sebagai gantinya, kamu bisa menempelkan kedua telapak tangan dan diletakkan di dada sebagai ungkapan meminta maaf dan memberi salam.
Meskipun Lebaran kali ini dilingkupi dengan keterbatasan, tetapi kita berharap maknanya tetap sama atau bahkan lebih baik dibandingkan perayaan Lebaran di tahun-tahun sebelumnya.