Di Rumah Saja? Ternyata Rebahan bisa Dimanfaatkan untuk Bakar Lemak

27/05/2020, 19:00 WIB
Bagikan:
Penulis Yakob Arfin Tyas Sasongko | Editor Mikhael Gewati

Kamu masuk tim yang mana, tim rebahan atau tim sibuk beraktivitas?

Sejak perkantoran di Tanah Air mengimbau para karyawannya bekerja dari rumah alias work from home), konsep bekerja jadi berubah. Mulanya rutin bangun pagi kemudian berangkat ke kantor, kini bangun pagi langsung menyalakan laptop dari kamar tidur.

Namun bekerja dari rumah justru membuat suasana kerja jadi lebih santai, sehingga berpotensi untuk lebih banyak rebahan ketimbang bekerja. Tentu hal tersebut dapat mengganggu produktivitas kerja.

Di sisi lain, rebahan juga punya efek positif terhadap kesehatan, khususnya berkaitan soal menurunkan berat badan. Lantas, apa benar rebahan bisa menurunkan berat badan? Ini jawabannya.

Meningkatkan metabolisme

Kamu tentu pernah mengenal seseorang yang bisa makan apa saja tanpa perlu olahraga, tetapi berat badannya tidak naik satu kilogram (kg) pun.

Kemampuan spesial yang bikin iri ini berasal dari kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher atau disebut tiroid.

Tiroid adalah pusat metabolisme yang mengirimkan hormon yang mengontrol seberapa baik pembakaran kalori dalam tubuh.

Agar tiroid bekerja efektif, maka berikanlah tiroid asupan yang dibutuhkannya.

Seperti makanan kaya yodium, seng dan selenium. Itu termasuk garam beryodium, rumput laut, daging, kerang, dan kacang-kacangan. Asupan tersebut memicu metabolisme untuk membakar kalorimu.

Tenggak air yang banyak

H2O atau air ternyata dapat meningkatkan metabolisme tubuh hingga 10 persen sampai 30 persen, terutama air dingin.

Berdasarkan penelitian The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolisme, air dingin memaksa tubuhmu membakar lebih banyak kalori karena harus memanaskan ogran tubuh agar air di perutmu lebih hangat.

Enam sampai delapan gelas sehari cukup untuk meningkatkan metabolisme saat rebahan menjadi 50 kalori sehari. Dengan kata lain, lemakmu tetap terbakar meski saat sedang istirahat.

Mandi air dingin

Konsep yang sama seperti menenggak air, berlaku juga pada air mandimu. Jika suhunya di bawah 21 derajat celsius, tubuhmu akan menghangatkan diri dengan menghasilkan lebih banyak panas.

Dengan proses tersebut mempercepat metabolisme sehingga kalori yang dibakar meningkat.

Kamu tidak percaya? Ini buktinya.

Sebuah studi Institute Kesehatan Nasioanal (2018) mendapati bahwa mandi dengan air bersuhu 21 derajat celsius dapat meningkatkan metabolisme sampai 93 persen.

Angka metabolisme itu bahkan bisa melonjak jadi 350 persen ketika air mencapai suhu 14 derajat celsius.

Tidur 8 jam sehari

Baik minum air dingin dan mandi air dingin akan membantu membakar kalori saat kamu tidur, di mana sistem metabolisme itu bekerja saat rebahan.

Namun sebenarnya dengan tidur 8 jam sehari saja, 300 kalori hilang dengan sendirinya. Sedangkan saat kamu kurang tidur, tubuh membutuhkan lebih banyak energi.

Saat aktif terjaga, maka tubuh akan mencari energi dari makanan sehingga kadar hormon menjadi kacau. Tubuh lebih banyak memproduksi hormon ghrelin (pemicu rasa lapar) dan mengurangi hormon leptin (pengontrol nafsu makan).

Saat seseorang tidur selama enam jam sehari selama lima minggu, maka metabolisme mereka melambat jadi 8 persen.

Turunkan suhu kamar

Saat kedinginan tubuh perlu membakar kalori agar tetap hangat sebagai bahan bakar tubuh.

Jadi, semakin dingin suhu kamar maka semakin banyak kalori yang dibakar, sama halnya seperti pembahasan air dingin tadi.

Cara terbaik agar tetap dingin tentunya adalah mengubah suhu Air Conditioner (AC) sampai 18 derajat celsius saat kamu tidur. Dengan begitu, selagi kamu di alam mimpi, tubuh akan melakukan tugasnya.

Konsumsi suntikan energi di pagi hari

Suntikan energi yang dimaksud bukanlah latte cream kocok yang penuh lemak. Namun yang kamu butuhkan adalah secangkir kopi hitam tanpa gula. Kopi ini bisa meningkatkan metabolisme dan membantumu membakar lemak sambil bersantai.

Institut Kesehatan Nasional Amerika juga meneliti soal efek kafein. Pada orang berbadan kurus, ternyata kafein mampu meningkatkan metabolisme, sehingga pembakaran lemak tersebut meningkat 29 persen.

Sementara itu, pada orang gemuk, kafein mampu membakar lemak sebanyak 10 persen saja. Mekanismenya, kafein tersebut bekerja menyasar sistem saraf, kemudian memerintahkan sel lemak untuk larut dalam proses pembakaran kalori.

Hal-hal tersebut merupakan manfaat rebahan, di mana ketika tubuh memasuki fase istirahat, maka di situ terjadi pula proses metabolisme pembakaran kalori.

Namun perlu dicatat, rebahanlah sesuai jumlah waktu yang dubutuhkan oleh tubuh. Jika terlalu banyak istirahat, bisa jadi kualitas pekerjaan justru berkurang.