‘New Normal’ Perlu Adaptasi Baru, Begini Cara Ubah Kebiasaan Menurut Ahli
08/06/2020, 20:00 WIB
Istilah new normal atau normal baru pasti sudah tidak asing lagi di telinga kamu. Istilah ini muncul ketika pemerintah berencana untuk melanjutkan penanganan Covid-19 ke fase selanjutnya.
Pada dasarnya, setiap orang harus beradaptasi dan membiasakan diri untuk hidup lebih bersih agar tidak terinfeksi Covid-19. Adapun beberapa protokol kesehatan yang berlaku, seperti menggunakan masker, jaga jarak, mengonsumsi vitamin atau buah, dan lainnya.
Kalau biasanya kamu cuci tangan hanya pada saat makan, kali ini setidaknya mencuci tangan diwajibkan hampir setiap saat.
Mengubah kebiasaan memang bukan perkara mudah untuk dilakukan. Menurut para ahli, berikut adalah hal yang bisa dilakukan agar mempermudah Anda ketika beradaptasi.
Tentukan alasan
Menentukan alasan untuk mengubah kebiasaan merupakan hal yang penting. Misalnya, Anda tidak ingin tertular Covid-19. Maka, jadikan alasan tersebut untuk sebagai sebuah pemicu agar Anda selalu ingat tentang protokol kesehatan.
Seorang Professor Psikologi Susan Krauss Whitbourne mengatakan, dalam beberapa kasus ekstrem, seseorang dapat dengan mudah untuk menghentikan kebiasaan lama yang cenderung merugikan.
“Dalam kasus ekstrem, sebuah kebiasaan bisa dihentikan dengan segera, misalnya jika Anda tiba-tiba sakit keras setelah menghirup asap rokok atau hampir tertabrak bis ketika berjalan sambil melihat ponsel,” ujarnya.
Konsisten
Salah satu yang menjadi kunci sukses untuk mengubah kebiasaan adalah dengan bersikap konsisten. Para ahli berpandangan, jika melakukan hal baru secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang, maka akan memunculkan kebiasaan baru.
Dalam sebuah buku yang berujudul Psycho Cybernetics oleh Maxwell Meltz, memberi contoh kasus pasien operasi plastik membutuhkan waktu 21 hari agar terbiasa dengan kondisi barunya.
Namun, penelitian lain yang dilakukan pada 2009 lalu, menyebutkan, rata-rata setiap orang membutuhkan waktu 66 hari untuk mengubah sebuah kebiasaan.
Bekerja sama dengan orang lain
Selain dua hal di atas, ternyata peran orang terdekat juga tidak kalah penting dalam membantu Anda untuk mengubah kebiasaan. Pasalnya, orang lain dapat menjadi “alarm” atau pengingat, ketika Anda tidak konsisten dalam mengubah kebiasaan.
Bila perlu, tempelkan catatan pengingat di smartphone Anda untuk mengingatkan jadwal cuci tangan, olahraga, dan sebagainya.